Senin, 25 Juni 2012

Contoh Khutbah Idul Fithri


MARI KITA JADIKAN RAMADHAN
SEBAGAI BULAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Oleh:
Hendrayadi, S.Pd.I
 Disampai pada Khutbah Hari Raya Idul Fithri, 01 Syawal 1432 H / 30 Agustus 2011 M
di Masjid Baitul Ma’wa Kel. Pampangan  Kec. Lubuk Begalung Padang
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر الله أكبر الله أكبر    لا إله إلاالله وحد ه صدق وعده ونصر عبد ه واعزجند ه وهزم الاحزاب وحد ه لا إله إلا الله والله أكبرالله أكبر ولله الحمد
الحمد لله رب العالمين ألذى جعل رمضان شهر الصيام وهو سيد الشهور أنزل فيه القران هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
أشهد أن لا إله إلاالله وحده لا شريك له وأشهد أن سيد نا محمدا عبده ورسو له لا نبي بعده
أللهم فصل وسلم وبارك على هذا النبى الكريم والرسول العظيم حبيبنا ومولا نا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين
أما بعد     فيا أيها الحاضرن رحمكم الله  أصيكم وإيا ي بتقوى الله فقد فاز المتقون
فقال الله تعالى فى القران الكريم وبقوله يهتدى المهتدون أعوذ بالله من الشيطان الرجيم     بسم الله الرحمن الرحيم
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?
وقال الله تعالى فى أية الأ خرى :
öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد
Kaum Muslimin dan Muslimat jamaah Shalat Idul Fithtri yang berbahagia;

Gema takbir, tahmid dan tahlil pada tanggal 01 Syawal 1432 H yang penuh bahagia ini, menggetarkan relung jiwa dan sanubari ribuan bahkan jutaan manusia yang beriman. Hal ini merupakan ungkapan rasa puji dan syukur yang tiada tara atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT Yang Maha kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Pada pagi hari yang cerah ini hari baik bulan baik, kita berkumpul di Majid yang kita cintai ini untuk melaksanakan Shalat Idul Fithri 01 Syawal 1432 H bertepatan dengan 30 Agustus  2011 M, semoga ibadah Ramadhan yang telah lakukan sebulan penuh dapat diterima dan dibalasi oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda, Amiiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
            Shalawat dan salam mari pula kita mohonkan kepada Allah SWT kiranya disampaikan untuk junjungan Alam Nabi kita Muhammad SAW yang telah menegakkan sendi-sendi keislaman dan keimanan sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
أللهم صلى على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى أله وأصحا به أخمعين
Pada kesempatan ini juga khatib menghimbau kepada jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, ini adalah buah dan hasil dari ibadah puasa yang telah satu bulan kita lakukan.
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah Shalat Idul fithri yang dirahmati Allah
Hari ini, kembali kita berada pada akhir Ramadhan dan awal bulan Syawal. Hitungan jam, hari, minggu, bulan dan tahun  yang kita lalui berarti memperdekat diri kita ke alam akhirat dan alam kematian, satu bulan kita telah melaksanakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, kita semua yang hadir ini tidak dapat dipastikan apakah masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun yang akan datang, oleh karena itu berbahagialah orang-orang yang telah melaksanakan ibadah sebulan ini dan bisa jadi inilah ibadah Ramadhan terakhirnya selama di dunia ini. Tentunya sangat merugi bagi orang yang melewatkan dan membiarkan sisa umurnya habis begitu saja tanpa melakukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya terutama untuk mempersiapkan bekalnya nanti di akhirat.
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Adapun judul khutbah kita pada pagi ini adalah “ Mari Kita Jadikan Ramadhan sebagai Bulan Pelatihan dan Pendidikan
Bulan suci Ramadhan disebut juga sebagai شهر التربية  artinya adalah bulan pelatihan pendidikan. Banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang dapat kita petik dari pelaksanaan ibadah Puasa Ramadhan ini, diantaranya:
Bulan Ramadhan adalah tempat kita menempa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, karena yang dipanggil Allah untuk melaksanakan ibadah puasa ialah orang beriman, bagi orang yang tidak beriman tentu akan berat baginya untuk melaksanakan puasa. Iman merupakan benteng atau perisai yang muthlaq dipakai oleh orang muslim. Pada saat ini telah terjadi krisis dan pendangkalan nilai-nilai keimanan ini, sehingga tidak jarang kita lihat dan kita dengar banyak orang yang menempuh jalan pintas akibat tidak tahan menghadapi cobaan dari Allah. Banyaknya musibah, bencana, dan kemelaratan yang menimpa bangsa kita saat ini akibat kurangnya iman dan taqwa di kalangan umat Islam itu sendiri. Allah SWT telah memperingatkan kita dalam QS. Al-A’raf ayat 96:
öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ
Artinya;
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Dengan adanya Ramadhan akan semakin dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT yang pada akhirnya orang beriman akan dapat mengatasi segala persoalan kehidupan yang dihadapinya.
            Bulan Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk hidup sederhana dan tidak terlalu berlebihan, karena ketika kita berbuka ternyata apa yang kita kumpulkan dan persiapkan untuk berbuka puasa hanya bisa kita habiskan sedikit sekali, ternyata perut kita memiliki kapasitas yang terbatas. Apalagi Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk mengisi perut kita dengan 3 bahagian; sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk bernafas. Sikap hidup sederhana ini sangat diperlukan, apalagi dalam susanan keadaan ekonomi yang serba sulit saat ini, segala kebutuhan serba mahal dan harga yang kian melonjak, maka satu-satunya jalan yang kita tempuh adalah sederhana dan tidak berlebihan dalam hidup. Demikian juga misalnya dalam merayakan Idul Fithri ini, tidak perlu bersedih bila semua yang kita inginkan tidak terpenuhi, sebab Rasullah SAW mengatakan bahwa:
ليس العيد لمن لبس الجديد وطعم اللزيز ولكن العيد لمن طا عته تزيد
Bukanlah yang dikatakan Hari Raya itu orang yang memakai pakaian yang baru dan makan makanan yang lezat, akan tetapi Hari Raya itu adalah siapa yang ketaatannya bertambah
Bila mana sikap sederhana ini tidak kita pakai akan menyebabkan terjadinya penyimpangan dan penyelewengan karena pada akhirnya yang ada dalam diri kita hanya sifat tamak dan rakus.Terjadinya kasus pencurian, korupsi kolusi dan nepotisme oleh kalangan elit dan berdasi adalah akibat sifat rakus dan tamak yang dimilikinya sehingga dia tidak sadar bahwa harta yang dia peroleh dengan cara yang tidak halal demikian itu akan mempersulit dan memperumit urusannya nanti di akhirat.
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Bulan Ramadhan juga telah mengajarkan dan melatih kita bagaimana terasa nikamtnya beramal dan beribadah sebagai sarana untuk menjalin hubungan kita dengan Allah SWT. Siang hari kita berpuasa, kita jaga diri kita dari hal-hal yang merusak pahala puasa, malamnya kita hadir di rumah Allah untuk mendirikan Qiyaamu Ramadhan terutama shalat Tarawih dan Witir secara berjamaah, karena Nabi mengatakan bahwa Ramadhan juga disebut  شهر العبادة artinya bulan Ibadah. Hendaknya setelah berakhirnya bulan Ramadhan rumah Allah tetap ramai dan Syiar Islam Nampak ketika umatnya berada dalam Masjid/Mushalla. Shalat berjamaah adalah simbol persatuan dan kesatuan disamping sarana untuk mendekatkan diri kita kepada sang Khaliq. Shalat berjamaah lebih tinggi derajatnya dibanding kita kerjakan sendirian sebanyak 27 derajat.
            Dalam bulan Ramadhan seluruh amal ibadah nilai pahalanya berlipat ganda, sehingga Rasulullah SAW mengatakan dalam haditsnya
لو تعلم أمتى ما فى رمضان لتمنوا أن تكون السنة كلها رمضان
Seandainya Umatku tahu apa yang ada pada bulan Ramadhan itu niscaya mereka berharap satu tahun itu semuanya Ramadhan (Al-Hadits)
            Bila mana kita cermati bahwa hakekat Idul Fithti adalah kembali kepada kesucian seperti seorang bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya. Orang yang mendapat dan berhak mengucapkan kalimat Minal Aidin wal Faizin adalah orang yang telah berhasil melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan lalu dia berhasil dalam berjihad menundukkan hawa nafsunya. Maka Minal Aidin Wal Faizin artinya adalah Kembali dari medan jihad melawan hawa nafsu dan memperoleh kemenangan yang gemilang. Kiranya amat memalukan sekali bila ada orang yang mengucapkannya sementara ia tidak maksimal dalam melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhannya. Oleh karena hakekat berhari raya Idul fithri hanyalah bagi orang yang melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan.
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Ramadhan juga telah mendidik kita agar memiliki akhlak yang baik. Umat Islam pada saat ini dihadapkan pada 2 masalah besar yaitu;
Pertama; masalah moral, etika dan akhlak serta rasa malu yang kian hari semakin pudar. Inilah yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan dan pembangunan bangsa. Seorang pujangga ahmad Syauki Beyk mengungkapkan dalam syairnya:
فانما الأمم الأخلاق ما بقيت         فان هم دهبت أخلا قهم د هبوا
Sesungguhnya eksistensi dan keberadaan suatu bangsa atau ummat tergantung kepada moral dan akhlaknya. Bila moral dan akhlaknya hancur maka hancur pulalah suatu bangsa itu.
Hal ini disikapi lebih arif lagi oleh orang tua kita di Minangkabau dalam pepatahnya yang berbunyi:
Tagak rumah karano sandi
Sandi rusak rumah binaso
Tagak bangso karano budi
Rusak budi hancua lah bangso
Masalah kedua adalah kurangnya kesadaran menjalankan norma agama dan semakin lemahnya fungsi hukum yang berlaku. Hal ini merupakan kondisi umat Nabi Muhammad SAW di akhir zaman dan pernah beliau ungkapkan lima belas abad yang silam:
إدا كان أخيرالزمان يرفع الله أربعة أشياء: يرفع الله البركة من الأرض و يرفع الله الرحمة من القلوب و يرفع الله العدل من الحكام و يرفع الله الحياء من النساء (رواه أحمد)
Apabila di akhir zaman nanti Allah akan singkirkan empat hal:
1; Allah Angkat segala keberkahan di Bumi, 2; Allah angkat sifat kasih saying dari hati manusia, 3; Allah angkat sifat adil dari para pemimpin dan penegak hukum, 4; allah angkat perasaan malu dari kaum perempuan (HR. Ahmad)
Semoga Ramadhan mampu memberikan warna dan dapat mengembalikan segalanya kepada tuntunan Akhlak dan moral yang semestinya menurut ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Terakhir, Ramadhan adalah bulan rahmat, bulan kasih sayang dan penuh hubungan silaturrahmi. Puasa mendidik kita agar memiliki sikap kepedulian sosial dan kepekaan yang tinggi terhadap fenomena sosial yang berkembang. Sulitnya penghidupan dan keonomi saat ini telah kita rasakan betapa tidak enaknya lapar dan dahaga di siang hari. Itulah yang dirasakan oleh saudara kita yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan yang kadang makan kadang tidak bahkan adanya yang terpaksa memungut sisa makanan demi untuk memenuhi tuntutan perut.
Dengan demikian merasa terpanggil hati kita untuk menyantuni fakir miskin dan orang yang terlantar, sehingga mereka juga merasakan kegmbiraan pada Hari Raya Idul fithri ini. Salah satu caranya adalah dengan membayarkan zakat Fithrah disamping zakat harta lainnya seperti sedekah, infak dan hadiah
Zakat fithrah hukumnya wajib sekaligus syarat ibadah puasa itu sampai kepada Allah sebagaimana Sabda Nabi:
صوم العبد معلق بين السماء والأرض لا يرفع إلا بزكاة الفطر
Puasa seorang Hamba tergantung antara langit dan bumi tidak akan diangkat kecuali dia menunaikan zakat fithrah. (HR. Ibnu Syahin)
            Nabi Muhammad mengatakan bahwa Zakat adalah pembersih dari orang yang berpuasa dari tindakan yang sia-sia dan kurang baik, sebagai hidangan bagi fakir miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum Shalat Id itulah zakat yang diterima dan bila ia menunaikannya sesudah shalat Id maka itu adalah sedekah biasa saja.
            Akhirnya kita mari kita jadikan momentum Ramadhan tahun ini sebagai saat yang tepat untuk menjadikan diri kita semakin dekat dengan Allah dan konsekwen dengan agama kita. Mudah-mudahan Ramadhan tahun ini dapat mewarnai segala aktifitas kita selama 11 bulan ke depan. Idul Fithri artinya adalah kembali kepada fithrah dan kesucian diri. Mari kita jaga kesucian ini jangan sampai ternoda oleh hal-hal yang akan merugikan kita.
Selamat Hari Raya Idul fithri 01 Syawal 1432 H
Taqabbalallahu Minni Waminna Waminkum
Taqabbalallahu Shiyamana Washiyamakum
الله أكبر الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Demikianlah beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil dari ibadah Ramadhan yang baru kita laksanakan. Dan marilah kita akhiri khutbah kita pagi ini dengan menundukkan kepala dan menengadahkan tangan sembari berdo’a untuk keselamatan kita, keluarga, masyarakat bangsa dan agama Islam yang kita cintai ini.
إن الله وملئكته يصلون على النبى يايهاالدين إمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما أللهم صلى على سيد نا محمد وعلى أل سيد نا محمد كما صليت على إبرهيم وعلى أل إبرهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا حمحد كما باركت على أبرهيم وعلى أل إبرهيم فى العلمين إنك حميد مجيد
أللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤ منين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات برحمتك يا أرحم الراحمين
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخسرين
أللهم اختم أخلنا بحسن الخا تمة ولا تختم علينا بسوءالخاتمة
أللهم إنك عفو كريم حليم تحب العفو فاعف عنا

Yaa Allah Yaa Tuhan kami, dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan, kami yang hadir ini mengharap kehadirat-Mu, sambil menekurkan kepala kepala, menadahkan tangan, memohon dan berdo’a, berkatilah apa yang kami lakukan pada pagi ini, di tempat yang Engkau berkati ini, di Rumah-Mu ini,  terimalah Ibadah Ramadhan yang telah kami lakukan.

Yaa Allah Yang Maha Pencurah Ramhat dan Kasih Sayang, Limpahkanlah rahmat dan kasihmu kepada kami, keluarga kami, kedua orang tua kami, kepada guru kami, tempat tinggal kami, serta lindungilah kami dari segala macam bencana dan mara bahaya, hindarilah kami dari perpecahan, silang sengketa dan penyakit hati yang akan merusak tatanan kehidupan serta  memecah hubungan silaturrahmi.

Yaa Allah Yaa Muhaimin Yaa Salaam, Selamatkanlah anak dan keturunan kami, generasi bangsa kami dari krisis moral dan Akhlak serta perbuatan maksiat agar mereka menjadi insan yang berkualitas baik lahir maupun bathin dalam mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan kahirat.

Yaa Allah Yaa Mujiibas Saailin, Curahkanlah hidayah dan taufik-Mu kepada kami, kepada keluarga kami, pemuka masyarakat kami, penguasa dan pemimpin kami, Bila kami lemah kuatkanlah, bila kami sedikit banyakkanlah, bila kami keliru luruskanlah Yaa Sami’ Yaa “Aliim

Yaa Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Hindarkanlah negeri kami dari segala maksiat dan mala petaka, jadikan para pemimpin kami orang adil, bijaksana dan mampu mengayomi rakyatnya.

Yaa Allah Yaa Aziz, kikislah sifat-sifat tercela yang ada dalam hati kami, gantilah dengan sifat baik dan akhlak mulia, sifat kekerasan ganti dengan kelembutan, sifat benci dengan kasih saying, sifat egois dengan sifat penuh toleransi, sifat curiga dengan sifat saling percaya, sifat malas dengan semangat kerja yang tinggi.

Yaa Allah Yang Mendengar Rintihan hamba-Nya, kami menyadari betul, betapa banyak dosa dan kesalahan kami, tiada gunung yang mengimbangi, tiada lautan yang menyamai, melebihi pasir di pantai, melampaui bintang di langit, namun ampunan dan maghfirah-Mu melebihi luas langit dan bumi. Dari itu Yaa Allah ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para syuhada’ kami serta orang yang berjasa dalam kehidupan kami.
ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم
ربنا أتنا فى الد نيا حسنة و فى الأ خرة حسنة وقنا عداب النار    .  والحمد لله رب العلمين
والسلا م عليكم ورحمة الله وبركاته