MARI KITA JADIKAN RAMADHAN
SEBAGAI BULAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Oleh:
Hendrayadi, S.Pd.I
Disampai pada
Khutbah Hari Raya Idul Fithri, 01 Syawal 1432 H / 30 Agustus 2011 M
di Masjid Baitul Ma’wa Kel. Pampangan Kec. Lubuk Begalung Padang
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الله أكبر
الله أكبر الله أكبر لا إله
إلاالله وحد ه صدق وعده ونصر عبد ه واعزجند ه وهزم الاحزاب وحد ه لا إله إلا الله
والله أكبرالله أكبر ولله الحمد
الحمد لله
رب العالمين ألذى جعل رمضان شهر الصيام وهو سيد الشهور أنزل فيه القران هدى للناس
وبينات من الهدى والفرقان
أشهد أن
لا إله إلاالله وحده لا شريك له وأشهد أن سيد نا محمدا عبده ورسو له لا نبي بعده
أللهم فصل
وسلم وبارك على هذا النبى الكريم والرسول العظيم حبيبنا ومولا نا محمد وعلى أله
وأصحابه أجمعين
أما
بعد فيا أيها الحاضرن رحمكم الله أصيكم وإيا ي بتقوى الله فقد فاز المتقون
فقال الله
تعالى فى القران الكريم وبقوله يهتدى المهتدون أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم
الله الرحمن الرحيم
$ygr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
|=ÏGä.
ãNà6øn=tæ
ãP$uÅ_Á9$#
$yJx.
|=ÏGä.
n?tã
úïÏ%©!$#
`ÏB
öNà6Î=ö7s%
öNä3ª=yès9
tbqà)Gs?
وقال
الله تعالى فى أية الأ خرى :
öqs9ur
¨br&
@÷dr&
#tà)ø9$#
(#qãZtB#uä
(#öqs)¨?$#ur
$uZóstGxÿs9
NÍkön=tã
;M»x.tt/
z`ÏiB
Ïä!$yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
`Å3»s9ur
(#qç/¤x.
Mßg»tRõs{r'sù
$yJÎ/
(#qçR$2
tbqç7Å¡õ3t
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد
Kaum Muslimin dan Muslimat jamaah Shalat Idul
Fithtri yang berbahagia;
Gema takbir, tahmid dan tahlil
pada tanggal 01 Syawal 1432 H yang penuh bahagia ini, menggetarkan relung jiwa
dan sanubari ribuan bahkan jutaan manusia yang beriman. Hal ini merupakan
ungkapan rasa puji dan syukur yang tiada tara
atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah yang telah dilimpahkan oleh Allah
SWT Yang Maha kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Pada pagi hari yang
cerah ini hari baik bulan baik, kita berkumpul di Majid yang kita cintai ini
untuk melaksanakan Shalat Idul Fithri 01 Syawal 1432 H bertepatan dengan 30
Agustus 2011 M, semoga ibadah Ramadhan
yang telah lakukan sebulan penuh dapat diterima dan dibalasi oleh Allah SWT
dengan pahala yang berlipat ganda, Amiiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Shalawat
dan salam mari pula kita mohonkan kepada Allah SWT kiranya disampaikan untuk
junjungan Alam Nabi kita Muhammad SAW yang telah menegakkan sendi-sendi
keislaman dan keimanan sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat kelak.
أللهم صلى
على سيدنا وحبيبنا محمد وعلى أله وأصحا به أخمعين
Pada kesempatan ini juga khatib menghimbau kepada
jamaah sekalian untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Allah, ini adalah buah dan hasil dari ibadah puasa yang telah satu bulan kita
lakukan.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Jamaah
Shalat Idul fithri yang dirahmati Allah
Hari ini, kembali kita berada pada akhir Ramadhan dan
awal bulan Syawal. Hitungan jam, hari, minggu, bulan dan tahun yang kita lalui berarti memperdekat diri kita
ke alam akhirat dan alam kematian, satu bulan kita telah melaksanakan ibadah
dan mendekatkan diri kepada Allah, kita semua yang hadir ini tidak dapat
dipastikan apakah masih bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun yang akan
datang, oleh karena itu berbahagialah orang-orang yang telah melaksanakan
ibadah sebulan ini dan bisa jadi inilah ibadah Ramadhan terakhirnya selama di
dunia ini. Tentunya sangat merugi bagi orang yang melewatkan dan membiarkan
sisa umurnya habis begitu saja tanpa melakukan sesuatu yang terbaik bagi
dirinya terutama untuk mempersiapkan bekalnya nanti di akhirat.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Adapun
judul khutbah kita pada pagi ini adalah “ Mari Kita Jadikan Ramadhan
sebagai Bulan Pelatihan dan Pendidikan”
Bulan
suci Ramadhan disebut juga sebagai شهر التربية artinya adalah bulan
pelatihan pendidikan. Banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang dapat kita
petik dari pelaksanaan ibadah Puasa Ramadhan ini, diantaranya:
Bulan
Ramadhan adalah tempat kita menempa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah,
karena yang dipanggil Allah untuk melaksanakan ibadah puasa ialah orang
beriman, bagi orang yang tidak beriman tentu akan berat baginya untuk
melaksanakan puasa. Iman merupakan benteng atau perisai yang muthlaq dipakai
oleh orang muslim. Pada saat ini telah terjadi krisis dan pendangkalan
nilai-nilai keimanan ini, sehingga tidak jarang kita lihat dan kita dengar
banyak orang yang menempuh jalan pintas akibat tidak tahan menghadapi cobaan
dari Allah. Banyaknya musibah, bencana, dan kemelaratan yang menimpa bangsa
kita saat ini akibat kurangnya iman dan taqwa di kalangan umat Islam itu
sendiri. Allah SWT telah memperingatkan kita dalam QS. Al-A’raf ayat 96:
öqs9ur ¨br&
@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur
$uZóstGxÿs9 NÍkön=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur
(#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$2
tbqç7Å¡õ3t
Artinya;
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.
Dengan
adanya Ramadhan akan semakin dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT yang pada akhirnya orang beriman akan dapat mengatasi segala
persoalan kehidupan yang dihadapinya.
Bulan Ramadhan mengajarkan kepada
kita untuk hidup sederhana dan tidak terlalu berlebihan, karena ketika kita
berbuka ternyata apa yang kita kumpulkan dan persiapkan untuk berbuka puasa
hanya bisa kita habiskan sedikit sekali, ternyata perut kita memiliki kapasitas
yang terbatas. Apalagi Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk mengisi perut
kita dengan 3 bahagian; sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan
sepertiga lagi untuk bernafas. Sikap hidup sederhana ini sangat diperlukan,
apalagi dalam susanan keadaan ekonomi yang serba sulit saat ini, segala
kebutuhan serba mahal dan harga yang kian melonjak, maka satu-satunya jalan
yang kita tempuh adalah sederhana dan tidak berlebihan dalam hidup. Demikian
juga misalnya dalam merayakan Idul Fithri ini, tidak perlu bersedih bila semua
yang kita inginkan tidak terpenuhi, sebab Rasullah SAW mengatakan bahwa:
ليس
العيد لمن لبس الجديد وطعم اللزيز ولكن العيد لمن طا عته تزيد
Bukanlah yang dikatakan Hari
Raya itu orang yang memakai pakaian yang baru dan makan makanan yang lezat,
akan tetapi Hari Raya itu adalah siapa yang ketaatannya bertambah
Bila mana sikap sederhana ini tidak kita
pakai akan menyebabkan terjadinya penyimpangan dan penyelewengan karena pada
akhirnya yang ada dalam diri kita hanya sifat tamak dan rakus.Terjadinya kasus
pencurian, korupsi kolusi dan nepotisme oleh kalangan elit dan berdasi adalah
akibat sifat rakus dan tamak yang dimilikinya sehingga dia tidak sadar bahwa
harta yang dia peroleh dengan cara yang tidak halal demikian itu akan
mempersulit dan memperumit urusannya nanti di akhirat.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Bulan Ramadhan juga telah mengajarkan dan
melatih kita bagaimana terasa nikamtnya beramal dan beribadah sebagai sarana
untuk menjalin hubungan kita dengan Allah SWT. Siang hari kita berpuasa, kita
jaga diri kita dari hal-hal yang merusak pahala puasa, malamnya kita hadir di
rumah Allah untuk mendirikan Qiyaamu Ramadhan terutama shalat Tarawih
dan Witir secara berjamaah, karena Nabi mengatakan bahwa Ramadhan juga
disebut شهر العبادة artinya
bulan Ibadah. Hendaknya setelah berakhirnya bulan Ramadhan rumah Allah tetap
ramai dan Syiar Islam Nampak ketika umatnya berada dalam Masjid/Mushalla.
Shalat berjamaah adalah simbol persatuan dan kesatuan disamping sarana untuk
mendekatkan diri kita kepada sang Khaliq. Shalat berjamaah lebih tinggi
derajatnya dibanding kita kerjakan sendirian sebanyak 27 derajat.
Dalam
bulan Ramadhan seluruh amal ibadah nilai pahalanya berlipat ganda, sehingga Rasulullah
SAW mengatakan dalam haditsnya
لو تعلم
أمتى ما فى رمضان لتمنوا أن تكون السنة كلها رمضان
Seandainya Umatku tahu apa yang ada pada bulan Ramadhan itu
niscaya mereka berharap satu tahun itu semuanya Ramadhan (Al-Hadits)
Bila
mana kita cermati bahwa hakekat Idul Fithti adalah kembali kepada kesucian
seperti seorang bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya. Orang yang
mendapat dan berhak mengucapkan kalimat Minal Aidin wal Faizin adalah
orang yang telah berhasil melaksanakan ibadah selama bulan suci Ramadhan lalu
dia berhasil dalam berjihad menundukkan hawa nafsunya. Maka Minal Aidin Wal
Faizin artinya adalah Kembali dari medan jihad melawan hawa nafsu dan
memperoleh kemenangan yang gemilang. Kiranya amat memalukan sekali bila ada
orang yang mengucapkannya sementara ia tidak maksimal dalam melaksanakan ibadah
pada bulan Ramadhannya. Oleh karena hakekat berhari raya Idul fithri hanyalah
bagi orang yang melaksanakan ibadah pada bulan Ramadhan.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Ramadhan juga
telah mendidik kita agar memiliki akhlak yang baik. Umat Islam pada saat ini
dihadapkan pada 2 masalah besar yaitu;
Pertama; masalah moral, etika
dan akhlak serta rasa malu yang kian hari semakin pudar. Inilah yang
menghancurkan sendi-sendi kehidupan dan pembangunan bangsa. Seorang pujangga
ahmad Syauki Beyk mengungkapkan dalam syairnya:
فانما الأمم الأخلاق ما بقيت فان هم دهبت أخلا قهم د هبوا
Sesungguhnya
eksistensi dan keberadaan suatu bangsa atau ummat tergantung kepada moral dan
akhlaknya. Bila moral dan akhlaknya hancur maka hancur pulalah suatu bangsa itu.
Hal ini disikapi lebih arif lagi
oleh orang tua kita di Minangkabau dalam pepatahnya yang berbunyi:
Tagak rumah karano sandi
Sandi rusak rumah binaso
Tagak bangso karano budi
Rusak budi hancua lah bangso
Masalah kedua adalah
kurangnya kesadaran menjalankan norma agama dan semakin lemahnya fungsi hukum
yang berlaku. Hal ini merupakan kondisi umat Nabi Muhammad SAW di akhir zaman dan
pernah beliau ungkapkan lima belas abad yang silam:
إدا كان أخيرالزمان يرفع الله أربعة أشياء: يرفع الله
البركة من الأرض و يرفع الله الرحمة من القلوب و يرفع الله العدل من الحكام و يرفع
الله الحياء من النساء (رواه أحمد)
Apabila
di akhir zaman nanti Allah akan singkirkan empat hal:
1; Allah Angkat segala keberkahan di Bumi, 2; Allah
angkat sifat kasih saying dari hati manusia, 3; Allah angkat sifat adil dari
para pemimpin dan penegak hukum, 4; allah angkat perasaan malu dari kaum
perempuan (HR. Ahmad)
Semoga Ramadhan mampu memberikan warna dan
dapat mengembalikan segalanya kepada tuntunan Akhlak dan moral yang semestinya
menurut ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits Nabi.
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Terakhir, Ramadhan adalah bulan rahmat,
bulan kasih sayang dan penuh hubungan silaturrahmi. Puasa mendidik kita agar memiliki
sikap kepedulian sosial dan kepekaan yang tinggi terhadap fenomena sosial yang
berkembang. Sulitnya penghidupan dan keonomi saat ini telah kita rasakan betapa
tidak enaknya lapar dan dahaga di siang hari. Itulah yang dirasakan oleh
saudara kita yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan yang kadang makan
kadang tidak bahkan adanya yang terpaksa memungut sisa makanan demi untuk memenuhi
tuntutan perut.
Dengan demikian merasa terpanggil hati kita
untuk menyantuni fakir miskin dan orang yang terlantar, sehingga mereka juga
merasakan kegmbiraan pada Hari Raya Idul fithri ini. Salah satu caranya adalah
dengan membayarkan zakat Fithrah disamping zakat harta lainnya seperti sedekah,
infak dan hadiah
Zakat fithrah hukumnya wajib sekaligus syarat ibadah
puasa itu sampai kepada Allah sebagaimana Sabda Nabi:
صوم العبد
معلق بين السماء والأرض لا يرفع إلا بزكاة الفطر
Puasa seorang Hamba
tergantung antara langit dan bumi tidak akan diangkat kecuali dia menunaikan
zakat fithrah. (HR. Ibnu Syahin)
Nabi Muhammad mengatakan bahwa Zakat adalah pembersih
dari orang yang berpuasa dari tindakan yang sia-sia dan kurang baik, sebagai
hidangan bagi fakir miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum Shalat Id
itulah zakat yang diterima dan bila ia menunaikannya sesudah shalat Id maka itu
adalah sedekah biasa saja.
Akhirnya
kita mari kita jadikan momentum Ramadhan tahun ini sebagai saat yang tepat
untuk menjadikan diri kita semakin dekat dengan Allah dan konsekwen dengan
agama kita. Mudah-mudahan Ramadhan tahun ini dapat mewarnai segala aktifitas
kita selama 11 bulan ke depan. Idul Fithri artinya adalah kembali kepada
fithrah dan kesucian diri. Mari kita jaga kesucian ini jangan sampai ternoda oleh
hal-hal yang akan merugikan kita.
Selamat Hari Raya Idul fithri 01
Syawal 1432 H
Taqabbalallahu Minni Waminna
Waminkum
Taqabbalallahu Shiyamana Washiyamakum
الله أكبر
الله أكبر الله أكبرولله الحمد معاشر المسلمين رحمكم الله
Demikianlah beberapa hikmah dan
pelajaran yang dapat kita ambil dari ibadah Ramadhan yang baru kita laksanakan.
Dan marilah kita akhiri khutbah kita pagi ini dengan menundukkan kepala dan
menengadahkan tangan sembari berdo’a untuk keselamatan kita, keluarga,
masyarakat bangsa dan agama Islam yang kita cintai ini.
إن الله وملئكته يصلون على النبى يايهاالدين إمنوا صلوا
عليه وسلموا تسليما أللهم صلى على سيد نا محمد وعلى أل سيد نا محمد كما صليت على
إبرهيم وعلى أل إبرهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا حمحد كما باركت على
أبرهيم وعلى أل إبرهيم فى العلمين إنك حميد مجيد
أللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤ منين والمؤمنات
الأحياء منهم والأموات برحمتك يا أرحم الراحمين
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من
الخسرين
أللهم اختم أخلنا بحسن الخا تمة ولا تختم علينا بسوءالخاتمة
أللهم إنك عفو كريم حليم تحب العفو فاعف عنا
Yaa Allah Yaa Tuhan kami, dengan
segala kerendahan hati dan penuh harapan, kami yang hadir ini mengharap
kehadirat-Mu, sambil menekurkan kepala kepala, menadahkan tangan, memohon dan
berdo’a, berkatilah apa yang kami lakukan pada pagi ini, di tempat yang Engkau
berkati ini, di Rumah-Mu ini, terimalah
Ibadah Ramadhan yang telah kami lakukan.
Yaa Allah Yang Maha Pencurah Ramhat
dan Kasih Sayang, Limpahkanlah rahmat dan kasihmu kepada kami, keluarga
kami, kedua orang tua kami, kepada guru kami, tempat tinggal kami, serta
lindungilah kami dari segala macam bencana dan mara bahaya, hindarilah kami
dari perpecahan, silang sengketa dan penyakit hati yang akan merusak tatanan
kehidupan serta memecah hubungan
silaturrahmi.
Yaa Allah Yaa Muhaimin Yaa Salaam,
Selamatkanlah anak dan keturunan kami, generasi bangsa kami dari krisis moral
dan Akhlak serta perbuatan maksiat agar mereka menjadi insan yang berkualitas
baik lahir maupun bathin dalam mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan
kahirat.
Yaa Allah Yaa Mujiibas Saailin,
Curahkanlah hidayah dan taufik-Mu kepada kami, kepada keluarga kami, pemuka
masyarakat kami, penguasa dan pemimpin kami, Bila kami lemah kuatkanlah, bila kami
sedikit banyakkanlah, bila kami keliru luruskanlah Yaa Sami’ Yaa “Aliim
Yaa Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
Hindarkanlah negeri kami dari segala maksiat dan mala petaka, jadikan para
pemimpin kami orang adil, bijaksana dan mampu mengayomi rakyatnya.
Yaa Allah Yaa Aziz, kikislah
sifat-sifat tercela yang ada dalam hati kami, gantilah dengan sifat baik dan
akhlak mulia, sifat kekerasan ganti dengan kelembutan, sifat benci dengan kasih
saying, sifat egois dengan sifat penuh toleransi, sifat curiga dengan sifat
saling percaya, sifat malas dengan semangat kerja yang tinggi.
Yaa Allah Yang Mendengar Rintihan
hamba-Nya,
kami menyadari betul, betapa banyak dosa dan kesalahan kami, tiada gunung yang
mengimbangi, tiada lautan yang menyamai, melebihi pasir di pantai, melampaui
bintang di langit, namun ampunan dan maghfirah-Mu melebihi luas langit dan
bumi. Dari itu Yaa Allah ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami,
dosa para syuhada’ kami serta orang yang berjasa dalam kehidupan kami.
ربنا تقبل
منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم
ربنا أتنا
فى الد نيا حسنة و فى الأ خرة حسنة وقنا عداب النار .
والحمد لله رب العلمين
والسلا م
عليكم ورحمة الله وبركاته